Kopi Kerinci Tembus Pasar Amerika Serikat dan Mesir

Admin Alko | 29/07/2023

Jambi, suarapembaruan.news – Produksi kopi Kerinci yang kini dikelola Koperasi Kopi Alam Korintji (Alko) Sumatera Coffe Kerinci satu tahun terakhir terus meningkat.

Kopi Kerinci bahkan berhasil menembus pasar Amerika Serikat, Mesir, Taiwan dan Norwegia satu tahun terakhir. Untuk Februari nanti, sekitar 250 ton kopi Kerinci juga siap diekspor ke Amerika Serikat dan Mesir.

Hal tersebut dikatakan Manager Koperasi Alko Sumatera Coffe, Suharyono ketika mendampingi Gubernur Jambi, H Al Haris meninjau pusat pengolahan kopi Koperasi (Alko) Sumatera Coffe di Desa Sungai Sikai, Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Minggu (16/1/2022).

Menurut Suharyono, komoditas kopi yang mereka ekspor khusus jenis kopi Robusta dan Araboca. Ekspor kopi Kerinci tersebut berupa bahan mentah atau biji kopi dengan pengolahan standar internasional.

Biji kopi Kerinci yang diekspor merupakan biji kopi kualitas terbaik hasil pengembangan kopi di daerah pegunungan Kerinci.
Sedangkan luas perkebunan kopi yang kini dikembangkan petani yang bermitra dengan Koperasi Alko Kerinci mencapai 416 hektare (ha).

Sedangkan petani yang bermitra dengan Koperasi Alko Kerinci sekitar 625 kepala keluarga (KK).
Selain mengembangkan perkebunan, pengolahan dan kopi robusta dan arabica, lanjutnya Koperasi Alko Kerinci juga mengembangkan Exco Wisata (wisata kopi) dan Alko Akademi.

Alko Akademi merupakan program beasiswa kepada anak petani yang kuliah di jurusan pertanian dan memiliki komitmen kembali ke kampung halaman untuk bertani dan membangun kampung halaman.

“Kita juga telah memberikan Holis Asuransi agar petani bisa nyaman dalam bekerja dan memiliki jaminan pertanian. Melalui asuransi, petani akan dapat ganti rugi jika kebun kopi mereka rusak akibat bencana alam ataupun serangan hama,”katanya.

Suharyono mengatakan, pihaknya membutuhkan dukungan Pemprov Jambi menyediakan infrastruktur (penampungan produksi) kopi Robusta di Kabupaten Merangin hingga enam bulan mendatang. Infratruktur itu penting agar Koperasi Alko Kerinci membantu pemasaran kopi Merangin.

Baca Juga :  ALKO Introduces Specialty Arabica Kerinci Coffee to the China Market

Pertahanakan Kualitas

Sementara itu Al Haris pada kesempatan tersebut mengatakan petani kopi Kerinci harus bisa meningkatkan kualitas produk olahan kopi unggul Kerinci guna mempertahankan pasar di luar negeri. Peningkatan kualitas kopi sangat mendukung kelanggengan ekspor kopi Kerinci ke beberapa negara yang selama ini menjadi pasar utama kopi Kerinci, yakni Norwegia, Mesir, Taiwan dan Amerika Serikat.

“Saya mengajak para petani dan koperasi kopi di Kerinci agar terus mempertahankan kualitas kopi Kerinci. Hal ini penting agar pemasaran kopi Kerinci semakin luas di pasaran internasional. Kopi Kerinci sudah menembus pasar ekspor ke Norwegia, Mesir, Taiwan dan Amerika Serikat. Pasar luar negeri tersebut haris dipertahankan,”katanya.

Menurut Al Haris, kopi Kerinci jenis Arabica yang dikembangkan petani dan Koperasi Alko Kerinci sudah diolah dengan baik. Pengolahan kopi unggul Kerinci tersebut dibantu koperasi dengan sarana prasarana pengolahan yang memadai, sehingga menghasilkan kualitas kopi yang baik. Kualitas kopi Kerinci tidak diragukan lagi. Saat ini petani Kerinci sudah mengekspor kopi ke berbagai negara.

“Kita harus terus mempertahankan kualitas kopi Kerinci ini. Dengan demikian kopi Kerinci, Jambi bisa menjadi kopi pilihan terbaik di tingkat dunia. Pertanian dan pengolahan kopi Kerinci sudah terintegrasi dengan baik. Penanaman kopi yang dilakukan petani, pengolahan kopi yang dilakukan koperasi dan ekspor kopi Kerinci yang dilakukan eksportir sudah tertata dan terprogram dengan baik, sehingga kualitas kopi Kerinci tetap terjaga,”katanya.

Al Haris mengatakan, terintegrasinya pertanian, pengolahan dan perdagangan atau ekspor kopi Kerinci dapat mencegah hal hal yang tidak diinginkan. Misalnya pencatutan nama kopi Kerinci di daerah lain. Jadi kopi Kerinci harus tetap mempertahankan kualitas dan trade mark (merek dagang). Meskipun ekspor kopi Kerinci dalam bentuk bahan mentah, namun dalam pengemasan tetap memakai nama kopi Kerinci.

Baca Juga :  

ALKO在中国市场推出阿拉比卡葛林芝特色咖啡


“Saat ini Kerinci, Jambi baru berhasil mengekspor kopi jenis Arabica. Ke depan saya menginginkan kopi jenis Liberika yang berasal dari Jambi juga bisa memiliki pangsa pasar tersendiri. Tentunya tiap jenis kopi pasti ada penikmatnya,”katanya.
Dikatakan, pengembangan sentra produksi kopi di Kabupaten Kerinci terus berlangsung.

Pengembangan perkebunan kopi penting untuk mampu menyerap banyak tenaga kerja dan membantu mengurangi angka pengangguran. Pengembangan sentra produksi kopi di Kerinci dan daerah lain di Jambi harus terus berjalan guna memberikan dampak yang positif bagi masyarakat dan perekonomian Provinsi Jambi.

“Kedepannya kita akan mencoba memadukannya perkebunan dan pengolahan kopi dengan program Dua Miliar Satu Kecamatan (Dumisake) Jambi guna meningkatkan perkebunan dan ekspor,”katanya.

Sementara itu, seusai meninjau pengolahan kopi Koperasi Alko Kerinci, Al haris juga meninjau sentra perkebunan tebu di Desa Sungai Asam Kecamatan Kayu Aro Barat Kabupaten Kerinci yang memiliki luas areal lebih kurang 1.800 hektar.

Menurut Al Haris, Pemprov Jambi juga akan membantu pengembangan perkebunan tebu di Kerinci karena pangsa pasarnya juga cukup menjanjikan. Produksi perkebunan tebu Kerinci yang cukup luas sudah memiliki pangsa pasar. Para petani tebu di Kerinci hanya membutuhkan sarana dan prasarana pertanian dan pengolahan tebo.

“Kami akan berusaha membantu menangani permasalahan tersebut. Sentra perkebunan tebi di Kerinci diharapkan tetap eksis. Petani tetap menanam tebu, jangan beralih ke tanaman lain. Dengan demikian produksi tebu Kerinci bisa memenuhi permintaan pasar secara konsisten,”katanya. (SPnews/Radesman Saragih).


Sumber: https://suarapembaruan.news/2022/01/17/kopi-kerinci-tembus-pasar-amerika-serikat-dan-mesir/ 

Penyunting: Jefri Afriadi

Share this :
Share this :

Blog

Other News recommendations for you

Blog

Other News recommendations for you

I. PendahuluanKualitas kopi tidak hanya ditentukan oleh budidaya dan pascapanen, tetapi juga oleh sistem penyimpanan dan distribusi yang tepat. Salah kelola pada tahap ini dapat menyebabkan degradasi mutu, kontaminasi, bahkan kerusakan cita rasa kopi specialty. Oleh karena itu, ALKO Sumatra Kopi menerapkan standar ketat dalam proses penyimpanan dan distribusi untuk menjaga karakter rasa khas kopi Kerinci hingga sampai ke tangan konsumen, baik domestik maupun internasional.II. Prinsip Dasar Penyimpanan Kopi Specialty Kelembapan Rendah dan Stabil Kadar air ideal green bean kopi specialty adalah 11–12%. Penyimpanan dilakukan di ruangan bersuhu 18–22°C dan kelembapan 60–65%. Sirkulasi Udara dan Kebersihan Gudang dilengkapi ventilasi baik, bebas hama dan jamur, serta dibersihkan rutin untuk mencegah kontaminasi. Kemasan Khusus Menggunakan GrainPro bag (plastik vakum anti oksigen) atau Ecotact untuk menjaga kesegaran dan mencegah serangan mikroba. Rotasi Stok (FIFO) Sistem First In First Out memastikan kopi tidak terlalu lama tersimpan dan kualitas tetap prima. III. Sistem Penyimpanan oleh ALKO Sumatra Kopi Gudang Terstandar SCA di Kayu Aro dan Sungai Penuh Kapasitas 30 ton per batch. Dilengkapi termohigrometer dan exhaust fan otomatis. Terintegrasi dengan traceability system berbasis barcode. Unit Penyimpanan Skala Petani (Farmgate Storage) Karung jute dan GrainPro disimpan di rak kayu di atas lantai. Monitoring kelembapan menggunakan alat digital sederhana. Penyimpanan Biji Kopi Roasted Menggunakan canister kedap udara dan kemasan kraft aluminium dengan valve CO₂ release. Batch roasted dirotasi maksimal dalam 30 hari. IV. Sistem Distribusi dan Logistik Pengemasan untuk Ekspor Gunakan karung jute 60 kg dalam kontainer berinsulasi. Desikator disisipkan dalam kontainer untuk menjaga kelembapan. Label lengkap: origin, varietas, proses, grade, skor cupping, tanggal panen, dan batch code. Distribusi Domestik (Roasted/Green Bean) Kerjasama dengan logistik pendingin (cold logistics) untuk klien kafe besar di Jakarta dan Bandung. Pengiriman maksimal 3 hari setelah roasting. Digital Supply Chain Monitoring Melalui aplikasi mitra seperti AgUnity dan Dimitra untuk pelacakan posisi, suhu kontainer, dan kontrol kualitas selama pengiriman. V. Mitigasi Risiko Kontaminasi Bau Asing (taint) Larangan menyimpan kopi dekat bahan kimia, pupuk, atau barang berbau tajam. Pemisahan lokasi dengan bahan logistik. Kelembapan Berlebih Diterapkan pemeriksaan harian dengan thermo-hygrometer digital. Gudang diberi silica gel tambahan saat musim hujan. Kerusakan Fisik selama Transportasi Gunakan palet kayu dan pengikat (strap) agar karung tidak tergeser saat loading. SOP muat bongkar dilatih kepada semua sopir mitra. VI. Dampak dan Capaian ALKO Kopi Specialty ALKO tetap stabil pada cupping score >85 meski disimpan 6 bulan. Minimnya reject buyer akibat penyimpanan atau kerusakan pengiriman (<1%). Kepuasan buyer internasional meningkat, terutama dari Jepang, Skandinavia, dan Jerman. Biaya logistik berkurang 18% melalui konsolidasi pengiriman dan cold-chain optimization. VII. KesimpulanPenyimpanan dan distribusi kopi specialty bukan sekadar teknis logistik, tetapi bagian dari filosofi menjaga kualitas dan menghargai kerja keras petani. ALKO Sumatra Kopi meyakini bahwa mutu rasa harus dijaga dari kebun hingga cangkir. Karena itu, sistem gudang, manajemen logistik, dan teknologi traceability kami terus disempurnakan seiring tumbuhnya pasar global kopi specialty.

Read More  

Admin Alko | 19/05/2025

I. PendahuluanTahapan pascapanen merupakan fase krusial dalam menentukan kualitas akhir kopi. Meskipun buah kopi telah dipetik dengan baik, kesalahan dalam pengolahan pascapanen dapat menurunkan nilai cupping score secara signifikan. Oleh karena itu, ALKO Sumatra Kopi menerapkan pendekatan berbasis standar mutu dan adaptasi kondisi mikroklimat lokal dalam seluruh proses pascapanen.Artikel ini menjelaskan prinsip dasar, metode proses kopi specialty, tahapan pengolahan, kontrol mutu, serta model implementasi oleh ALKO.II. Prinsip Dasar Pengolahan Pascapanen Kebersihan dan Higienitas: Seluruh alat, tempat, dan air yang digunakan harus bersih untuk mencegah kontaminasi. Fermentasi Terkontrol: Waktu dan suhu fermentasi dikontrol untuk mengoptimalkan cita rasa. Pengeringan Bertahap: Menjaga kelembaban agar penurunan kadar air berlangsung perlahan dan stabil. Seleksi Berlapis: Proses sortasi dilakukan pada setiap tahap, dari ceri hingga green bean. III. Metode Pengolahan Kopi SpecialtyA. Washed Process (Basah) Buah kopi dirambang, kemudian difermentasi dalam air selama 12–36 jam. Setelah lendir terurai, biji dicuci dan dikeringkan. Hasil: Profil rasa bersih, acidity tinggi. B. Honey Process (Semi-basah) Kulit buah dikupas, lendir dibiarkan menempel sebagian. Pengeringan dilakukan langsung tanpa fermentasi basah. Hasil: Rasa manis dan body lebih tebal. C. Natural Process (Kering) Buah kopi dijemur utuh di atas paranet/meja african bed. Proses berlangsung 20–30 hari tergantung cuaca. Hasil: Rasa buah, kompleksitas tinggi, body kental. D. Experimental (Anaerobic, Carbonic Maceration, dsb) Menggunakan teknologi dan kontrol lingkungan: suhu, tekanan, dan kadar oksigen. Hasil: Karakter rasa eksperimental, sangat dicari di pasar spesialti. IV. Tahapan Pascapanen Sortasi Buah: Pemilahan buah matang, mengapung dan tenggelam. Pengupasan: Menggunakan mesin pulper berkualitas. Fermentasi: Disesuaikan metode dan suhu. Pencucian: Menggunakan air bersih. Pengeringan: Di bawah sinar matahari langsung, suhu <40°C Kadar air akhir: 11–12% Diperiksa secara berkala dengan moisture meter Penyimpanan: Dalam GrainPro atau karung goni berlapis plastik Suhu ruang penyimpanan 18–25°C, kelembapan <60% Hulling dan Polishing: Dilakukan setelah masa resting minimal 30 hari Grading dan Sortasi Manual: Berdasarkan ukuran, warna, dan cacat V. Implementasi di ALKO Sumatra Kopi Sentra Pascapanen Kolektif: Petani membawa ceri ke pusat pengolahan ALKO untuk diproses sesuai standar. Tim QC Lapangan: Bertugas mengontrol fermentasi, pengeringan, dan grading. Pelatihan Pascapanen Specialty: Melibatkan mitra seperti SCA dan Q Grader bersertifikat. Eksperimen Varietas dan Proses: ALKO mengembangkan plot riset pascapanen untuk natural anaerob dan honey controlled. VI. Kendala dan Solusi Cuaca Ekstrem: Solusi dengan solar dryer dan pengering berbahan biomassa. Keterbatasan Tenaga Kerja Sortasi: Dilatih tenaga lokal untuk kerja musiman. Fluktuasi Mutu: Diatasi dengan SOP ketat dan pelatihan berulang. VII. Dampak dan Capaian Skor Cupping Meningkat: Rata-rata 83–85 untuk washed dan honey. Permintaan Pasar Naik: Pembeli Eropa dan Asia memesan berdasarkan profil proses. Peningkatan Nilai Tambah: Petani menerima harga lebih tinggi untuk kualitas specialty. VIII. KesimpulanPascapanen adalah seni sekaligus sains. Ketepatan waktu, kontrol suhu, kebersihan, dan pemahaman metode menentukan aroma, rasa, dan nilai akhir biji kopi. ALKO Sumatra Kopi berkomitmen menjadi pusat pembelajaran dan praktik terbaik pengolahan pascapanen kopi specialty di Indonesia.

Read More  

Admin Alko | 19/05/2025

I. PendahuluanPemetikan kopi adalah salah satu tahap paling krusial dalam proses produksi specialty coffee. Kualitas rasa akhir sangat ditentukan oleh tingkat kematangan buah kopi saat dipetik. Kesalahan pada tahap ini dapat menurunkan cupping score dan mengurangi potensi harga premium.ALKO Sumatra Kopi menekankan pentingnya pemetikan selektif, pengelolaan pascapanen yang tepat waktu, dan pelibatan petani dalam edukasi serta monitoring panen. Artikel ini akan menguraikan prinsip dan praktik pemetikan kopi yang sesuai dengan standar specialty internasional.II. Prinsip Dasar Pemetikan Specialty Coffee Petik Merah: Hanya buah kopi yang berwarna merah cerah yang dipetik. Panen Selektif: Pemetikan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan tingkat kematangan. Hindari Buah Hijau dan Hitam: Buah belum matang dan buah busuk harus dihindari karena menurunkan kualitas rasa. Hindari Panen Mekanis: Di wilayah dataran tinggi seperti Kerinci, pemanenan manual lebih efektif dalam menjaga seleksi kualitas. III. Standar Warna dan Kematangan Buah Merah Cerah: Ideal untuk dipetik – kandungan gula tinggi. Merah Gelap/Maroon: Masih bisa dipetik, tetapi sebaiknya diproses terpisah. Hijau/Kuning: Tidak dipetik. Hitam/Kering: Dibuang atau digunakan untuk produk non-premium. ALKO menggunakan panduan visual dan pelatihan lapangan untuk memastikan petani memahami standar warna ini.IV. Teknik dan Tahapan Panen KopiA. Persiapan Panen Membersihkan semak dan gulma di sekitar tanaman. Menyediakan keranjang panen dan karung kain (bukan plastik) untuk menjaga sirkulasi udara. Menentukan jadwal panen berdasarkan kalender berbunga dan cuaca. B. Pemetikan Selektif Dilakukan setiap 7–10 hari sekali selama puncak musim panen. Petani diberi insentif berdasarkan volume petik merah. Setiap kelompok tani ALKO memiliki koordinator panen yang bertugas mengawasi kualitas buah. C. Sortasi Lapangan Buah yang dikumpulkan disortir ulang di kebun. Hanya buah merah cerah yang diteruskan ke proses basah atau kering. Buah cacat langsung dipisahkan. V. Pengaruh terhadap Rasa dan Nilai KopiStudi ALKO dan mitra seperti SCA menunjukkan bahwa panen dengan 90% petik merah menghasilkan: Cupping score meningkat 1–1,5 poin. Tingkat keasaman (acidity) lebih bersih. Aftertaste lebih panjang dan kompleks. Sebaliknya, campuran buah hijau menimbulkan rasa "grassy", dan buah overripe menimbulkan rasa "fermented" yang tidak diinginkan.VI. Model Implementasi ALKO Pelatihan Petik Merah: Diselenggarakan setiap awal musim panen oleh ALKO Academy. Sistem Insentif: Petani diberi harga lebih tinggi untuk cherry merah yang lolos sortasi ALKO. Pengawasan Panen Terbimbing: Koordinator lapang ALKO mengawasi panen setiap kelompok. Pemetaan Waktu Panen: Menggunakan GPS dan data berbunga untuk menentukan jadwal panen per wilayah. VII. Tantangan dan Solusi Tenaga Kerja Terbatas: Panen selektif butuh waktu lebih lama. Solusi: sistem gotong-royong antar petani. Cuaca Tidak Menentu: Hujan bisa mempercepat pembusukan buah matang. Solusi: peramalan panen dan sistem jemur cepat. Biaya Panen Tinggi: Ditekan dengan efisiensi waktu dan penggunaan alat panen ergonomis. VIII. Dampak Positif Implementasi Kualitas Meningkat: Kopi Kerinci mampu tembus skor 85+. Harga Premium: Petani ALKO menerima harga 20–40% lebih tinggi untuk specialty grade. Efisiensi Rantai Pasok: Buah yang masuk ke unit pengolahan sudah tersortir, mempercepat proses. IX. KesimpulanPanen kopi bukan sekadar memetik buah, tetapi adalah proses ilmiah dan teknis yang menentukan kualitas akhir produk. Dengan penerapan pemetikan selektif, pelatihan lapangan, serta sistem insentif, ALKO Sumatra Kopi menunjukkan bahwa panen yang tepat dapat meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menjaga standar specialty coffee dunia. Untuk informasi pelatihan panen atau menjadi bagian dari program specialty ALKO, hubungi: info@alko.id alko.id

Read More  

Admin Alko | 17/05/2025

Segera hubungi kami untuk kerjasama!

Get Started

Location

Office:

Jl. Batang Sangir, no.15, rt.04, Batang Sangir, Kayu Aro, Kerinci, Jambi 37163

Warehouse:

Jl Raya Sungai Sikai, No 15 RT 04 desa Sungai Sikai, kec. Gunung Tujuh, Kab. Kerinci, Jambi 37063

Location

Office:

Jl. Batang Sangir, no.15, rt.04, Batang Sangir, Kayu Aro, Kerinci, Jambi 37163

Warehouse:

Jl Raya Sungai Sikai, No 15 RT 04 desa Sungai Sikai, kec. Gunung Tujuh, Kab. Kerinci, Jambi 37063

© 2021 ALKO - All Rights Reserved.